melintas terlintas tak berbekas
menghilang meronta Dia tertindas
oleh banyak cerita realitas
yang menderu deras menghempas
Dia kembali titik kan tangis
saat kulihat hanya dari balik geometris
meringis menahan segala pedihnya yang sadis
uh. . . .
Dia mungkin terbiasa
untuk mengulang sakitnya luarbiasa
tak pernah sadar bahwa akhirnya sengsara
katamu melayang?
untuk setiap adiktif yang naif agresif terbang terbayang
harus Dia bayar mahal membuang peluang
berjuang kini rasanya seperti masuk kedalam lubang jurang
Dia terus mengeluh
melenguh dengus derunya yang peluh
semoga kau lekas sembuh
sebelum ajalmu menyentuh
membasuh semua keruh
disekujur tubuhmu yang mulai merapuh
*dedicated to someone from the past*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar